Tuesday, November 27, 2012

Pulau Seberang

Bekasi,

Hal ini sebenarnya terjadi sekitar dua minggu yang lalu. Saat itu hari Sabtu dan aku tidak pergi ke mana-mana, karena sedang sakit juga. Siang hari jam 11 an, seorang teman yang berada di Lampung menelepon. Kami bercakap-cakap hampir dua jam. Ketika itu, rasa sakit seperti hilang. Semua kami bicarakan. Kabarnya, kabarku, kabar dari teman-teman lain. Malam harinya, seorang teman lain, yang juga berada di Lampung menelepon. Kami tertawa, bercanda, mengobrol. Walau hanya sebentar tapi sangat menyenangkan. 

Bisa jadi benar juga, sakit bisa dihilangkan dengan canda tawa. :))

Wednesday, October 17, 2012

Susah dan senang

Bekasi,

Dalam waktu kurang dari 1 jam, aku mengalami kejadian-kejadian yang menyusahkan dan menyenangkan. Dari tempat kerja ke jalan raya tempat angkutan umum, air yang ada di tempat minumku tumpah. Jadilah buku, kertas di dompet, tempat pensil dan lain-lain tentu saja menjadi basah. Tapi aku langsung dapat angkutan ke pondok gede. Turun dari angkutan, mesti naik angkutan lain yang jam operasinya hanya sampai jam 9. Ketika itu masih jam 9 kurang 10, tapi tidak ada satu pun angkutan itu ngetem. Berharap ada yang lewat, aku pun menunggu. Sepuluh menit berlalu, tetap tidak ada yang lewat. Akhirnya aku memutuskan untuk membeli pulsa dan naik angkutan alternatif. Aku turun di pertigaan, dari situ aku harus berjalan ke dalam cukup jauh. Biasanya aku masih mau berjalan tapi kali ini rasanya cukup berat. Setelah berjalan 5 meter, aku melihat ke belakang, ada satu angkutan. Tapi lampu kendaraannya mati. Waduh sepertinya dia sudah mau pulang dan tidak mengangkut penumpang lagi. Aku berhenti sebentar sambil melihat ke mobil itu dan berharap. Mobil itu pun berhenti di depanku, ada abang sopir dan temannya di depan. Abang itu mempersilakan aku masuk. Aku sempat takut, tapi karena temannya adalah seorang perempuan, aku pun berani menumpang, lagipula jalanan masih ramai. Sempat mengobrol sebentar, akhirnya aku turun. Ketika aku hendak memberikan ongkos, abang supir bilang tidak usah. Wah, baiknya abang supir ini. Semoga dia selalu berlimpah rejeki.

Ketika merasa susah, ternyata ada orang yang membuat rasa susah itu hilang.

Tuesday, August 14, 2012

Tantangan Baru

Bekasi,

Setelah sekian lama tidak mengunjungi blog ini, akhirnya bisa juga menulis lagi. Pantauan lokasi, ada di Bekasi, tidak jauh dari sungai yang menjadi batas wilayah Bekasi (Jawa Barat) dengan Jakarta Timur. Hari ini cerah dan sangat menjadi tantangan bagi yang sedang berpuasa. Salut buat mereka!

Berbicara tentang tantangan, hampir dua bulan aku menghadapi tantangan baru. Kalau sebelumnya, tantanganku adalah mengajar dan mendidik di Lampung dengan keunikan anak-anaknya dan jauh dari perkotaan. Kini tantanganku justru hidup di daerah kota, dekat dengan Jakarta yang dibilang kota metropolitan. Aku yang sudah lama tidak bergaul dengan kemacetan harus membiasakan diri. Jarak tempuh yang sebenarnya tidak terlalu jauh dicapai dalam waktu yang lama akibat macet itu. Aku yang biasanya senang berjalan kaki, tidak bisa kulakukan sepenuhnya di kota. Polusi yang ada membuat jalan kaki belum tentu menyehatkan bagi paru-paru apalagi jika dilakukan di pinggir jalan. Orang-orang pun banyak yang memakai masker (bukan masker wajah) untuk menutupi mulut dan hidung mereka selama perjalanan.

Selain itu, tentu saja tantangan dalam pekerjaan. Aku dituntut kreatif, coba mencari usaha yang bisa menghasilkan uang. Entah kenapa, aku merasa orang-orang kota ini ingin sekali mendapat kerja dengan gaji yang besar. Aku pun sempat ditawarkan. Namun jarak yang jauh dari tempat tinggal dan juga suasana yang kurang begitu pas denganku membuatku tidak menerimanya.

Pastinya akan banyak tantangan lagi tapi bukan untuk dihindari melainkan dihadapi. Terus belajar dan belajar!

Monday, June 18, 2012

Berhenti

Bekasi,

tanggal 15 Juni 2012 secara resmi aku meninggalkan GPM dan pekerjaan
sebagai guru di sana. Ketika beberapa orang tahu tentang pengunduran
diriku, 99% dari mereka akan bertanya seperti ini: "kok pindah? Dapet
kerjaan baru?" jika aku jawab tidak, ini lanjutannya: "mau nikah ya?".
Tampaknya kalau aku sudah menikah maka pertanyaannya mungkin seperti
ini:"ikut suami?". Apakah hal itu sudah umum di masyarakat? Tidak tahu
juga karena ini pertama kalinya aku berhenti kerja dan diberi
pertanyaan-pertanyaan itu. Tapi aku menjawabnya dengan bercanda saja.
Sekarang saatnya memulai lagi. Tantangan akan selalu ada, semoga semua
bisa dihadapi.

--
SMA Sugar Group
Mathematics Division
Gulaku
Jalan Cut Meutia no 58
Bandar Lampung 35000

Wednesday, June 06, 2012

Ucapan

Lampung,

Hari ini satu hal lagi dipelajari, tentang ucapan. Seringkali saya mengkritik orang lain karena ucapan mereka terutama ucapan mereka kepada saya. Tetapi kali ini saya melakukan hal yang saya kritik sendiri. Merasa malu atas hal ini.

Tadi sore saya bercanda dengan teman-teman guru. Seperti biasa kadang kami saling mengejek atau menertawakan tingkah laku kami yang seringkali aneh bin ajaib. Saya pun melakukan demikian. Biasanya saya berani melakukan itu jika memang sudah merasa dekat dengan orang-orang itu dan tahu mereka bisa diajak bercanda. 

Tanpa saya sadari, ternyata ada ucapan saya yang dimaksudkan bercanda malah menyinggung perasaan salah satu teman. Aku sadar ketika dia memberi tahu melalui pesan singkat di telepon. Saya meminta maaf dan tidak akan mengulanginya lagi. Saya tahu teman ini bukan orang yang sangat sensitif melainkan bisa diajak santai tapi tetap saja merasa bersalah padanya. Ini menjadi pelajaran. Sedekat apa pun dengan seseorang tetap harus memperhatikan perasaan mereka. Semoga mulai sekarang dan hari-hari selanjutnya saya lebih peka pada mereka. Bercanda dengan cerdas. :D

Friday, March 16, 2012

Keringat

Lampung,

Setiap orang pasti pernah berkeringat baik disengaja (karena beraktivitas atau berolahraga) dan tidak disengaja (karena panasnya matahari atau berada di dekat sumber panas lain), begitu pula aku. Tapi seringkali keringatku bukan hanya karena hal-hal yang aku sebutkan tadi, melainkan keluar begitu saja dari tubuku. Keringat itu ada di tangan dan kakiku (jika memakai sendal). Sejak aku menyadarinya, aku sering bertanya-tanya pada diriku sendiri dan kepada beberapa teman akrabku, kenapa bisa terjadi seperti itu. Ada yang bilang itu karena jantungku lemah. Aku pun sempat mengiyakannya. Tapi rasa-rasanya jantungku tidak begitu lemah, karena masih bisa mengontrolnya ketika ada sesuatu yang membuatku kaget. Sampai sekarang aku belum mencari lagi penyebabnya.

Namun yang ingin kubahas bukanlah penyebabnya melainkan sikap orang-orang di sekitarku ketika melihat hanya tanganku yang berkeringat tidak seluruh tubuhku. Banyak dari mereka bertanya dan melihat dengan aneh, terkesan itu adalah hal yang tidak baik. Mungkin karena banyak orang tidak ingin berkeringat. Produk untuk mencegah keringat pun ramai diiklankan. Aku pun merasa kurang percaya diri. Kadangkala ketika tanganku berkeringat dan ada orang yang mengajak salaman, aku akan bilang dulu ke mereka bahwa tanganku basah. Kalau mereka berbesar hati dan tetap mau salaman, aku pun menyalami mereka. Selain orang yang menganggap aneh, ternyata ada sedikit orang yang menganggap itu unik. Kadang malah mereka menanyakan tanganku sedang berkeringat atau tidak. Dan biasanya mereka yang menganggap itu unik adalah sahabat-sahabat terdekatku. Bahagianya memiliki sahabat yang mau menerima apa adanya.

Cerita tentang keringat..

Thursday, March 01, 2012

Layangan

Lampung,

Satu Maret tahun dua ribu dua belas. Sudah masuk di bulan Maret, waktu berlalu, akhir-akhir ini sepertinya berlalu begitu cepat. Libur 5 hari aku habiskan di rumah dan sekitarnya. Hari Selasa lalu, tepatnya di sore hari, ada kejadian yang lucu, menyenangkan, dan menggembirakan. Aku dan abangku berada di atas rumah. Kami melihat ada layangan orang tersangkut di atap rumah dan benangnya menjuntai panjang sampai ke lantai. Abangku pun berinisiatif untuk mengambil benang tersebut hingga ia mendapatkan layangan tersebut. Dia bilang padaku untuk menggulung benang dan mengulurnya jika diperlukan karena ia mau mencoba menerbangkan layangan tersebut. Setelah kira-kira 5 menit, akhirnya layangan itu dapat terbang dengan posisi abangku yang berdiri di atas tempat yang menurutku cukup berbahaya. Senangnya melihat layangan itu terbang, kami pun tertawa tanpa beban. Abangku ingin menerbangkannya lebih tinggi lagi tapi benang yang ada sudah habis. Ternyata di dekat kami ada benang dari layangan lain yang menyangkut di kabel listrik. Aku pun menyambung benang tersebut sehingga layangan itu terbang lebih tinggi. Setelah puas, abangku bilang ingin melepas layangan tersebut. Tapi sebelum dia melepaskannya aku memintanya untuk memberikan benangnya padaku agar aku juga bisa menerbangkannya. Sebenarnya aku belum puas memainkannya tapi akhirnya aku melepaskan layangan tersebut. Beberapa orang yang melihat kami dari bawah (jalanan) bisa jadi terheran-heran melihat dua orang dewasa begitu seru menerbangkan layangan. Sungguh kejadian yang menyenangkan. :)

Berbicara tentang layangan, aku teringat masa kecilku. Mungkin bahasa bakunya layang-layang, tapi dari kecil aku terbiasa menyebutkannya layangan. Ketika aku masih anak-anak dan masih sering bermain tanpa harus memikirkan apa pun, aku sering bermain layangan. Kadang dengan abangku, kadang dengan teman-temanku, yang juga adalah perempuan. Untuk menaikkan sebuah layangan ternyata tidak mudah, seringkali layangan terjatuh sebelum terbang. Bisa jadi karena bentuk layangan yang tidak seimbang, kertas layangan ada yang sobek, angin yang tidak mendukung, atau kemampuan kami yang kurang. :D

Akan tetapi menaikkan layangan selalu menyenangkan.. Lain kali ada kesempatan dan lapangan, mari bermain layangan lagi!

Tuesday, February 21, 2012

Akhir Minggu

Lampung,

Biasanya hampir setiap akhir minggu (weekend) aku melakukan hal buruk. Tapi hari Sabtu dan Minggu kemarin aku tidak melakukan hal buruk itu. Berhasil! Senangnya.. Semoga hal itu berhasil untuk minggu-minggu seterusnya. ^_^

Hari Minggu pagi, bermain badminton, menyenangkan walau bola ke mana-mana dan net yang dipakai adalah net untuk permainan bola voli, yang notabene, tinggi sekali. Sore hari pun berolahraga kembali. Kali ini basket. Dimulai dari jam 4 sore ketika lapangan masih sepi, hanya aku dan Riris. Setelah sekian lama vakum dari dunia perbasketan, pendekar-pendekar basket kembali (agak lebay).. Sekitar satu jam bermain basket, akhirnya kami pergi dari lapangan basket karena lapangan semakin dipenuhi orang-orang yang mau bermain basket.

Ternyata (menurut Riris) basket belum membuat berkeringat, jadi kami pun bermain badminton, satu lawan satu. Olah raga ini memang lebih menguras tenaga dan sedikit pikiran tapi menyenangkan, bisa meluapkan energi-energi jelek. Hampir satu jam lebih kami bermain badminton, datanglah Dian melihat. Riris pun bermain dengan Dian, kemudian aku dan Riris melawan Dian. Menurutku ini seimbang, hehe.. Tidak terasa kami selesai bermain sekitar jam 6 lewat, artinya sudah satu jam lebih atau sudah dua jam lebih kami berolah raga. Benar-benar menyenangkan, salah satu hal yang kusuka.

Selesai berolah raga, aku kembali ke kamar dan melihat telepon genggamku, ada beberapa sms dan panggilan tak terjawab. Salah satunya dari no bapak. Ternyata di sms tersebut bapak merasa bahagia. Apa hal yang membuatnya bahagia? Hal sederhana, melihat salah satu anaknya pergi ke Gereja. Bagi orang lain, mungkin ini berlebihan, tetapi tidak bagi bapak dan mamak. Setelah sekian lama, abangku pergi ke Gereja lagi dan itu dengan inisiatifnya sendiri. Aku pun turut senang. Dengan begitu banyak hal terjadi pada keluarga kami, rasanya wajar sekali bapak bahagia. Aku pun menelepon orang tuaku dan terdengar nada suara bahagia dari bapak, begitu pula mamak. Selain berita tersebut, beberapa hari sebelumnya abangku juga memberi tahuku bahwa ia sedang training kerja. Semoga ini adalah awal yang baik. :)

Thursday, February 16, 2012

Input Output

"A journey of thousand miles begins with a single step" -Confusius

Lampung,
Kadang berpikir sangat keras, apa yang salah dengan diriku sehinga murid-murid belum mengerti juga. Apa yang salah dari pengajaranku? Aku malah menyalahkan mereka. Beberapa kali aku sempat berpendapat, bahwa yang salah adalah mereka atau orang-orang yang mengajarkan mereka sebelumnya sehingga input murid-murid yang aku dapat bukan yang bagus. Namun setelah aku renungkan lebih dalam, justru itulah tugas guru sebenarnya. Apa pun input yang didapat, dengan kemampuan guru, mereka diharapkan keluar dengan baik. Aku tersadarkan saat itu dan mulai menemukan kembali tujuan dari pekerjaanku. Perjalanan mereka masih panjang dan aku ada di bagian hidup mereka, semoga aku menjadi bagian yang baik bagi mereka. Aku mau berbuat lebih baik lagi!

Friday, February 10, 2012

Jakarta - Lampung

Lampung,

Aku teringat kejadian sekitar dua minggu lalu. Saat itu hari Senin, tanggal dua puluh tiga Januari 2012, perayaan Imlek. Aku dan tiga orang kawan guru hendak kembali ke Lampung untuk bekerja. Kami berkumpul di mesjid Merak jam tiga sore. Akan tetapi setelah menunggu, kami baru bisa beli tiket ferry sekitar pukul empat sore. Ternyata kami harus menunggu lagi di dermaga 3, karena ferry baru saja membongkar muatan dan para penumpang baru hendak turun. Kami pun naik ferry, tapi menunggu lagi sebelum kapal benar-benar berangkat.

Ketika aku di Merak, angin sudah bertiup kencang sekali, membawa debu dan membuat pohon yang besar pun bergoyang. Sempat kuatir dengan keadaan angin. Ketika kapal berada di tengah lautan, kapal bergoyang cukup kencang. Beberapa orang pun merasa mual. Tak lama ada pengumuman bahwa keadaan laut kurang baik, sehingga penyebrangan dari Bakau pun ditutup. Kami pun berharap bisa tiba di Bakauheni dengan selamat. Syukurlah kami pun tiba dengan selamat sekitar pukul tujuh malam. Di Bakauheni, banyak penumpang terlantar karena penyebrangan dari Bakau ditutup. Ternyata tak lama setelah penyebrangan dari Bakau ditutup, penyebrangan dari Merak pun ditutup. Nampaknya cuaca memang tidak begitu baik.

Di Bakau kami pun menunggu mobil yang akan menjemput kami. Lagi-lagi kami menunggu, karena mobil tersebut terjebak macet. Kami menunggu sambil mengobrol dan memantau keadaan mobil tersebut. Lama tak kunjung datang, kami pun berinisiatif untuk naik ojek ke tempat mobil kami terjebak macet. Supir mobil tidak menjelaskan dengan baik keadaan mobil. Jadilah kami menunggu di pinggir jalan. Rasa lapar dan badan yang kurang sehat, membuat aku duduk dan makan nasi padang yang aku beli di Bakau. Syukurlah setelah itu badanku agak sehat. Sudah jam 9 lewat, tapi belum ada kepastian. Akhirnya kami bertemu dengan supir tersebut. Ternyata mobil kami ada di tengah mobil-mobil lain dan tidak bisa bergerak dan tidak tahu kapan bisa bergerak. Kami berencana untuk naik travel lain dan mengganti uang bensin-supir tersebut. Namun, supir dan bosnya kurang sepakat dengan kami atau dengan jumlah uang yang kami tawarkan. Sempat terjadi perdebatan, tapi supir tersebut merelakan kami pergi dengan catatan belum ada kesepakatan mengenai uang pengganti.

Salah satu dari kami mencari travel yang mau mengantarkan kami ke perkebunan tebu, tempat kami bekerja. Setelah bernegoisiasi alot, kami pun mendapatkan travel tersebut. Kami pun berangkat ke Tanjung Karang untuk menjemput satu orang guru lagi. Belum jauh dari Bakau, di tengah perjalanan ada beberapa warga yang sedang berselisih, seperti sedang tawuran. Untungnya mereka tidak mengganggu perjalanan mobil-mobil yang melalui jalan tersebut.

Lima jam perjalanan, kami pun tiba di perkebunan tebu sekitar pukul 2 pagi. Masih ada waktu tidur 3 jam, aku pun langsung beberes sebentar dan tidur. Perjalanan dengan berbagai peristiwa di dalamnya.

Sunday, February 05, 2012

Pemain Bola

Lampung,

Aku menyukai sepak bola. Bukan karena banyak pemain ganteng seperti yang sering diteriakkan banyak perempuan tapi karena aku memang suka bola dan melihat pertandingannya bisa membuat diriku berteriak-teriak. :D

Aku punya beberapa pemain idola. Hampir semua pemain Milan adalah pemain favoritku. Ada Paolo Maldini, Gennaro Gattuso, Abbiati, Dida, Ambrosini, Andrea Pirlo, Nesta, dan yang lainnya. Itu sepertinya efek dari Milan adalah klub favoritku. Idolaku yang lain adalah Andriy Shevchenko dan Ricardo Izecson dos Santos Leite atau lebih dikenal dengan panggilan Kaka. Mereka berdua pernah bermain di Milan dalam waktu yang cukup lama. Beberapa gelar mereka raih bersama Milan. Kini Kaka bermain untuk Real Madrid.

Kalau ada kesempatan, aku pasti berusaha menonton pertandingan mereka. Tapi tadi subuh aku melewatkan satu pertandingan Madrid. :( Biasanya orang mengidolakan pemain bola karena kemampuannya mengolah bola, atau tendangan-tendangan kerasnya, atau karena kecepatannya. Nah, aku juga kagum dengan Kaka karena kemampuannya, terlebih kemampuannya melihat keadaan lapangan dan mengoper bola ke teman setimnya. Tapi selain itu aku juga kagum dengan kehidupannya di luar lapangan. Baru kali ini ada pemain bola yang bisa mengingatkanku untuk tidak berbuat buruk. Jadi setiap mau melakukan hal buruk itu, aku ingat dia dan seperti tersadar dan berusaha untuk tidak melakukannya.

How a great football player!

Wednesday, January 18, 2012

Tiga Hari

Lampung,

Sudah tiga hari ini, dari hari Senin hingga Rabu malam ini, perasaanku banyak yang tidak enak, kesal, sedih, marah, stres, semua yang kurang menyenangkan. Hari Senin, ketika ada seorang guru langsung menuduh murid-muridku main-main di tempat parkir motor dan memarahi mereka. Padahal saat itu sedang kegiatan ekstrakurikuler dan aku meminta mereka (anak-anak klub matematika) untuk memodelkan tempat parkir. Setelah aku memberi keterangan dan guru tersebut tahu, dia hanya menjawab "ooh". Masih di tempat yang sama, ketika guru lain bilang bahwa kegiatan yang aku lakukan bersama murid-muridku kurang kerjaan. Entah maksudnya mungkin bercanda, tapi rasanya kurang pas, dan dia guru fisika. Apakah semua orang matematika dianggap aneh dan kurang kerjaan? Bukankah banyak ilmu dari ahli matematika justru datang ketika mereka sedang melakukan kegiatan atau mengamati sesuatu, bukan karena mereka duduk di depan meja?

Hari Selasa pagi sepertinya tidak ada masalah. Sampai hal itu rusak ketika aku meminta hasil fotokopian. Semua persyaratan yang diminta sudah aku penuhi, formulir, waktu pemberian formulir, tanda tangan orang-orang yang bersangkutan tapi sampai H+1, aku masih harus menunggu. Parahnya lagi ini bukan kejadian yang pertama aku alami berkaitan dengan fotokopi. Akhirnya aku diberi tahu, bahwa fotokopi yang aku minta sudah ada. Aku sempat bertanya, ini memang sudah difotokopi dari kemarin atau baru difotokopi hari ini? Jawabannya "Kertasnya dibawa, sudah dari kemarin." Aku pun hanya menanggapi dengan sopan karena orang yang aku tanya juga bukan orang yang bertanggung jawab atas hal ini. Siang hari aku ambil kertas-kertas tersebut. Sempat heran, dengan potongan-potongan tidak rapi yang ada di kertas tersebut. Kalau memang difotokopi di luar sekolah, kenapa potongannya tidak rapi begini, dan biasanya di luar sekolah, kertas ukuran A4 tidak difotokopi di kertas A3. Tidak mau berburuk sangka, tapi aku tidak bisa menahannya. Apakah karena kertas yang aku fotokopi hanya lembar ujian biasa bukan lembar ujian kelas 12? Atau apakah karena aku guru biasa bukan bos atau pimpinan di sekolah? Atau karena aku pernah menolak pekerjaan yang diberikan kepadaku?

Malam ini, Rabu malam.. Sempat merasa pusing dan mual. Malam tadi pun sempat terbangun dan pikiran tidak karuan, ingin marah, tapi tidak tahu kepada siapa. Hingga sore hari masih lancar, tidak ada masalah yang begitu berarti. Tapi ketika lihat FB, terasa "sesak" di dada. Ataukah ini rasa iri belaka? Mungkin ada baiknya jika aku memang tidak bisa mengakses FB dari koneksi internet sekolah.

Semoga besok tidak ada yang membuat pusing atau mual lagi.

Wednesday, January 04, 2012

Baik Tapi Tidak Tepat

Lampung,

Sejak kemarin, ada hal baru yang diletakkan di ruang guru, yaitu tiga buah tanaman palem. Ketiga tanaman palem yang cukup besar itu diletakkan di dalam pot, dan disebar di tiga sisi ruangan. Menurutku, maksudnya peletakkan pot-pot tersebut pasti baik adanya. Akan tetapi, jenis tanaman dan posisi pot kurang tepat. Aku memang bukan ahli tanaman dan dekorasi ruangan, hanya saja ketika masuk ruang guru tersebut, terasa aneh dan tanaman itu agak layu. Bagaimana kalau diletakkan dekat dengan sudut ruangan, atau pilih tanaman yang tidak terlalu besar, atau pilih jenis tanaman yang berbeda. Tapi aku tidak tahu kepada siapa saranku ini harus dialamatkan karena aku tidak tahu kebijakan dari siapa peletakkan tanaman tersebut.

Peristiwa tersebut membuat aku sedikit merenung. Manusia pun seperti itu. Ketika seseorang yang baik adanya dan mempunyai kemampuan di bidangnya tetapi diletakkan di posisi yang tidak tepat, kemungkinan besar orang tersebut menjadi tidak berkembang. Bisa jadi ia merasa terpaksa melakukan pekerjaannya, hasilnya kadang tidak maksimal.

Apakah aku sudah berada di tempat yang tepat?

Tuesday, January 03, 2012

2012

Lampung,

Hari ini hari ketiga di tahun 2012. Sebenarnya sudah ingin menulis di awal tahun tapi tidak punya koneksi internet dan beberapa warnet pun tutup. Kemarin teringat suatu masa, 10 tahun yang lalu, kira-kira ketika SMA. Saat itu kehidupan seperti tidak ada masalah besar, semua berjalan lancar. Sekolah lancar, keluarga juga baik-baik saja, ada ayam juga. Berbeda dengan sekarang yang tampaknya lebih menantang. Tapi setelah mengingat itu, aku pun tersadar. Itu kenangan, sekarang saatnya menatap hari ini dan menyongsong hari depan. Semua yang terjadi di masa lalu adalah pengalaman dan dorongan untuk berbuat lebih baik.

Selamat datang 2012, semoga banyak hal baik terjadi di tahun ini.