Tuesday, February 21, 2012

Akhir Minggu

Lampung,

Biasanya hampir setiap akhir minggu (weekend) aku melakukan hal buruk. Tapi hari Sabtu dan Minggu kemarin aku tidak melakukan hal buruk itu. Berhasil! Senangnya.. Semoga hal itu berhasil untuk minggu-minggu seterusnya. ^_^

Hari Minggu pagi, bermain badminton, menyenangkan walau bola ke mana-mana dan net yang dipakai adalah net untuk permainan bola voli, yang notabene, tinggi sekali. Sore hari pun berolahraga kembali. Kali ini basket. Dimulai dari jam 4 sore ketika lapangan masih sepi, hanya aku dan Riris. Setelah sekian lama vakum dari dunia perbasketan, pendekar-pendekar basket kembali (agak lebay).. Sekitar satu jam bermain basket, akhirnya kami pergi dari lapangan basket karena lapangan semakin dipenuhi orang-orang yang mau bermain basket.

Ternyata (menurut Riris) basket belum membuat berkeringat, jadi kami pun bermain badminton, satu lawan satu. Olah raga ini memang lebih menguras tenaga dan sedikit pikiran tapi menyenangkan, bisa meluapkan energi-energi jelek. Hampir satu jam lebih kami bermain badminton, datanglah Dian melihat. Riris pun bermain dengan Dian, kemudian aku dan Riris melawan Dian. Menurutku ini seimbang, hehe.. Tidak terasa kami selesai bermain sekitar jam 6 lewat, artinya sudah satu jam lebih atau sudah dua jam lebih kami berolah raga. Benar-benar menyenangkan, salah satu hal yang kusuka.

Selesai berolah raga, aku kembali ke kamar dan melihat telepon genggamku, ada beberapa sms dan panggilan tak terjawab. Salah satunya dari no bapak. Ternyata di sms tersebut bapak merasa bahagia. Apa hal yang membuatnya bahagia? Hal sederhana, melihat salah satu anaknya pergi ke Gereja. Bagi orang lain, mungkin ini berlebihan, tetapi tidak bagi bapak dan mamak. Setelah sekian lama, abangku pergi ke Gereja lagi dan itu dengan inisiatifnya sendiri. Aku pun turut senang. Dengan begitu banyak hal terjadi pada keluarga kami, rasanya wajar sekali bapak bahagia. Aku pun menelepon orang tuaku dan terdengar nada suara bahagia dari bapak, begitu pula mamak. Selain berita tersebut, beberapa hari sebelumnya abangku juga memberi tahuku bahwa ia sedang training kerja. Semoga ini adalah awal yang baik. :)

Thursday, February 16, 2012

Input Output

"A journey of thousand miles begins with a single step" -Confusius

Lampung,
Kadang berpikir sangat keras, apa yang salah dengan diriku sehinga murid-murid belum mengerti juga. Apa yang salah dari pengajaranku? Aku malah menyalahkan mereka. Beberapa kali aku sempat berpendapat, bahwa yang salah adalah mereka atau orang-orang yang mengajarkan mereka sebelumnya sehingga input murid-murid yang aku dapat bukan yang bagus. Namun setelah aku renungkan lebih dalam, justru itulah tugas guru sebenarnya. Apa pun input yang didapat, dengan kemampuan guru, mereka diharapkan keluar dengan baik. Aku tersadarkan saat itu dan mulai menemukan kembali tujuan dari pekerjaanku. Perjalanan mereka masih panjang dan aku ada di bagian hidup mereka, semoga aku menjadi bagian yang baik bagi mereka. Aku mau berbuat lebih baik lagi!

Friday, February 10, 2012

Jakarta - Lampung

Lampung,

Aku teringat kejadian sekitar dua minggu lalu. Saat itu hari Senin, tanggal dua puluh tiga Januari 2012, perayaan Imlek. Aku dan tiga orang kawan guru hendak kembali ke Lampung untuk bekerja. Kami berkumpul di mesjid Merak jam tiga sore. Akan tetapi setelah menunggu, kami baru bisa beli tiket ferry sekitar pukul empat sore. Ternyata kami harus menunggu lagi di dermaga 3, karena ferry baru saja membongkar muatan dan para penumpang baru hendak turun. Kami pun naik ferry, tapi menunggu lagi sebelum kapal benar-benar berangkat.

Ketika aku di Merak, angin sudah bertiup kencang sekali, membawa debu dan membuat pohon yang besar pun bergoyang. Sempat kuatir dengan keadaan angin. Ketika kapal berada di tengah lautan, kapal bergoyang cukup kencang. Beberapa orang pun merasa mual. Tak lama ada pengumuman bahwa keadaan laut kurang baik, sehingga penyebrangan dari Bakau pun ditutup. Kami pun berharap bisa tiba di Bakauheni dengan selamat. Syukurlah kami pun tiba dengan selamat sekitar pukul tujuh malam. Di Bakauheni, banyak penumpang terlantar karena penyebrangan dari Bakau ditutup. Ternyata tak lama setelah penyebrangan dari Bakau ditutup, penyebrangan dari Merak pun ditutup. Nampaknya cuaca memang tidak begitu baik.

Di Bakau kami pun menunggu mobil yang akan menjemput kami. Lagi-lagi kami menunggu, karena mobil tersebut terjebak macet. Kami menunggu sambil mengobrol dan memantau keadaan mobil tersebut. Lama tak kunjung datang, kami pun berinisiatif untuk naik ojek ke tempat mobil kami terjebak macet. Supir mobil tidak menjelaskan dengan baik keadaan mobil. Jadilah kami menunggu di pinggir jalan. Rasa lapar dan badan yang kurang sehat, membuat aku duduk dan makan nasi padang yang aku beli di Bakau. Syukurlah setelah itu badanku agak sehat. Sudah jam 9 lewat, tapi belum ada kepastian. Akhirnya kami bertemu dengan supir tersebut. Ternyata mobil kami ada di tengah mobil-mobil lain dan tidak bisa bergerak dan tidak tahu kapan bisa bergerak. Kami berencana untuk naik travel lain dan mengganti uang bensin-supir tersebut. Namun, supir dan bosnya kurang sepakat dengan kami atau dengan jumlah uang yang kami tawarkan. Sempat terjadi perdebatan, tapi supir tersebut merelakan kami pergi dengan catatan belum ada kesepakatan mengenai uang pengganti.

Salah satu dari kami mencari travel yang mau mengantarkan kami ke perkebunan tebu, tempat kami bekerja. Setelah bernegoisiasi alot, kami pun mendapatkan travel tersebut. Kami pun berangkat ke Tanjung Karang untuk menjemput satu orang guru lagi. Belum jauh dari Bakau, di tengah perjalanan ada beberapa warga yang sedang berselisih, seperti sedang tawuran. Untungnya mereka tidak mengganggu perjalanan mobil-mobil yang melalui jalan tersebut.

Lima jam perjalanan, kami pun tiba di perkebunan tebu sekitar pukul 2 pagi. Masih ada waktu tidur 3 jam, aku pun langsung beberes sebentar dan tidur. Perjalanan dengan berbagai peristiwa di dalamnya.

Sunday, February 05, 2012

Pemain Bola

Lampung,

Aku menyukai sepak bola. Bukan karena banyak pemain ganteng seperti yang sering diteriakkan banyak perempuan tapi karena aku memang suka bola dan melihat pertandingannya bisa membuat diriku berteriak-teriak. :D

Aku punya beberapa pemain idola. Hampir semua pemain Milan adalah pemain favoritku. Ada Paolo Maldini, Gennaro Gattuso, Abbiati, Dida, Ambrosini, Andrea Pirlo, Nesta, dan yang lainnya. Itu sepertinya efek dari Milan adalah klub favoritku. Idolaku yang lain adalah Andriy Shevchenko dan Ricardo Izecson dos Santos Leite atau lebih dikenal dengan panggilan Kaka. Mereka berdua pernah bermain di Milan dalam waktu yang cukup lama. Beberapa gelar mereka raih bersama Milan. Kini Kaka bermain untuk Real Madrid.

Kalau ada kesempatan, aku pasti berusaha menonton pertandingan mereka. Tapi tadi subuh aku melewatkan satu pertandingan Madrid. :( Biasanya orang mengidolakan pemain bola karena kemampuannya mengolah bola, atau tendangan-tendangan kerasnya, atau karena kecepatannya. Nah, aku juga kagum dengan Kaka karena kemampuannya, terlebih kemampuannya melihat keadaan lapangan dan mengoper bola ke teman setimnya. Tapi selain itu aku juga kagum dengan kehidupannya di luar lapangan. Baru kali ini ada pemain bola yang bisa mengingatkanku untuk tidak berbuat buruk. Jadi setiap mau melakukan hal buruk itu, aku ingat dia dan seperti tersadar dan berusaha untuk tidak melakukannya.

How a great football player!