Wednesday, January 20, 2010

Talenta

Lampung..

Beberapa hari ini, aku sering mendengar kata talenta, secara tidak sengaja. Pertama kali aku membacanya di salah satu situs jejaring sosial. Kemudian aku mendengarnya di Gereja. Lalu, kemarin seorang teman memperlihatkan talentanya dengan baik.

Semua orang diberikan talenta masing-masing, dan talenta itu berbeda satu dengan yang lain. Pemberian tersebut harus bisa dikembangkan dan dapat bermanfaat bagi orang lain. Aku terkagum dengan seorang teman yang mempunyai talenta di bidang musik. Keren kali dia... :)

Talentaku?

Saturday, January 16, 2010

2010

Lampung..

Tulisan pertama di tahun 2010, di bulan Januari, di saat musim sepertinya hujan tapi hanya di saat-saat tertentu. Satu tahun telah terlewati. Banyak hal terjadi. Aku masih bekerja di Lampung, orang tua masih di rumah. Aku bersyukur atas satu tahun yang telah berlalu, walau aku tahu masih banyak kesalahan yang kulakukan. Tapi kini akan kuhadapi 2010.

Tantangan yang kuhadapi semakin beragam, karakter orang yang kutemui semakin bervariasi. Kadang aku berpikir, apakah aku terlalu polos, sehingga orang bisa memanfaatkan kepolosanku tersebut. Aku belajar dari ayahku, bahwa hidup harus jujur dan kerja keras. Aku berharap itu bisa terus ku jalankan di tahun ini.

Happy New Year!

Sunday, December 13, 2009

tua dan muda

Lampung...

Sebuah iklan rokok teringat olehku. Iklan yang memberi pesan bahwa yang muda kurang didengar atau tidak didengar. Baru saja aku alami. Hanya karena aku belum mempunyai pengalaman sebanyak mereka, hanya karena usiaku jauh lebih muda dari mereka, mereka tak menganggapku. Aku akui, aku baru saja memulai perjalanan di dunia mengajar ini. Tapi aku juga ingin berbagi dengan mereka, bukan karena aku sok tahu. Pengetahuan yang kudapat dan pengalaman mereka ingin kulihat dan menjadi pelajaran bagiku. Tapi ya sudah lah, ku terima dulu tanggapan itu.

Saturday, December 12, 2009

berbeda

Lampung..

Dia terdengar berbeda, suaranya, karena aku tak bisa melihatnya sehingga aku hanya bisa mendengar suaranya. Dari suaranya, terdengar suara yang sedih, ntah kesal, ntah bosan, ntah malas. Aku merasa perbedaan suaranya itu dikarenakan oleh diriku. Maaf P**** ....

Egois

Lampung..

baru aja aku bilang secara implisit ke orang lain klo dia egois. Ternyata aku lebih egois dari orang itu. Hanya untuk memenuhi kepentingan sendiri, aku melupakan kesepakatan ku dengan orang lain, tidak mau bergaul akhir2 ini, merasa diri aku paling banyak kerjaan. Jangan2 bukan orang lain yang egois tapi diriku dan menyalahkan orang lain.

Maafkan aku.. wahai teman.. maafkan kekhilafan ini..

Wednesday, December 09, 2009

tak ada di sini

Lampung..

Menghabiskan waktu membuatku bingung. Apa yang harus kulakukan? Menyiapkan untuk bahan pelajaran semester depan, hanya 20 menit pertama. Membaca novel? Tidak bisa karena aku masih berada di tempat kerja. Browsing? Lagi ga tau apa yang mau ku cari. Lihat orang-orang sekitar, mereka punya kesibukan sendiri. Akhirnya beberapa menit kugunakan untuk menulis di sini.

Tadi pagi aku sudah bersemangat datang ke tempat kerja, yang hanya berjarak tujuh menit dengan berjalan kaki dari tempat tinggalku. Lalu, aku bertugas jaga. Setelah itu tak tahu lagi. Kok bosan ya? Jangan!!!

Lalu, satu lagi yang bikin sekarang terasa hampa. Hmm, dia..

Sunday, December 06, 2009

Enam bulan

Lampung..

Enam bulan hampir berlalu, dan kini sudah memasuki bulan Desember 2009. Banyak yang terjadi, aku masih harus terus belajar. Pengalaman-pengalaman itu seharusnya mendewasakanku dan mengajarkanku untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Tapi pada kenyataannya, aku masih melakukannya lagi. Aku teringat kata2, ntah siapa yang pertama kali mengucapkannya kepadaku, orang yang pintar tidak akan jatuh ke lubang yang sama dua kali. Bagaimana denganku, yang ternyata masuk ke lubang yang sama, tidak hanya dua kali, tiga kali, empat kali, bahkan berkali-kali. Apakah lubang itu yang salah, atau aku yang tidak melihatnya. Atau aku sadar ada lubang di sana tetapi hal lain mengalihkan pandanganku sehingga tak kulihat lagi. Bisa saja, aku sudah sadar dari kejauhan bahwa ada lubang, tetapi aku tetap dengan keasyikanku mendengarkan musik di telingaku, dan akhirnya aku jatuh lagi.

Biarkan pertanyaan itu untuk sementara.